
BATU, KRISDAYANTINEWS.COM – Calon Walikota Batu, Kris Dayanti (KD) mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah dengan teknik Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, pada Jumat siang (27/9/2024).
Kunjungan ini, bertujuan untuk meninjau secara langsung proses pengelolaan sampah serta berdiskusi mengenai upaya optimalisasi sistem pengolahan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
KD, didampingi Lurah Temas, Adi Santoso, ST, yang juga berperan aktif dalam pengembangan TPS 3R di wilayahnya.
Adi menyebut bahwa pengelolaan sampah di TPS 3R cukup komprehensif. “Sampah juga perlu dilakukan pemrosesan, sampah yang dapat diolah dapat dikirim ke pabrik, limbah tidak bisa diolah akan dibakar dan sampah dapat diolah akan dibuat menjadi kompos,” jelas lurah yang berusia 39 tahun.
Lebih lanjut, Lurah mengurai selain pemilahan sampah anorganik, pemanfaatan sampah organik juga digunakan untuk pakan Maggot hingga bahan-bahan kerajinan olahan dari sampah. “Maggot merupakan hewan pengurai yang memakan sampah basah seperti sisa makanan, buah, dan sayur. Maggot juga memiliki fungsi sebagai pakan ternak (ayam dan lele),” ujar Lurah.

Pengelolaan tersebut menjadi investasi besar bagi masyarakat Temas sendiri. Sebab sampah-sampah dari limbah plastik, kaca, dan besi dapat meraup pundi-pundi rupiah bernilai jual sekitar 1,2 – 2 juta rupiah dalam sekali angkut. “Hingga pada puncaknya, penghasilan terbesar mencapai 15 juta di bulan Januari 2024 lalu,” kata Lurah.
Merespons hal tersebut, KD memberi pandangan terkait pentingnya inovasi dalam pengelolaan sampah di era modern. Menurutnya, teknologi harus dimanfaatkan untuk mempercepat proses daur ulang dan mengurangi timbunan sampah. “Inovasi teknologi seperti mesin penghancur plastik atau alat pengomposan otomatis bisa membantu TPS 3R bekerja lebih efisien. Kita harus berani berinvestasi di bidang ini demi masa depan lingkungan yang lebih baik,” saran perempuan asli Kelahiran Kota Batu yang juga Anggota DPR RI Komisi IX dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V Malang Raya.

KD menambahkan, bahwa kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah 30% di rumah dan 70% persen di kelurahan merupakan modal penting menjaga efektivitas pengelolaan sampah itu sendiri. “Komitmen saya dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Batu”, tegas KD kader PDI-P.
Dukungan dan perhatian terhadap isu lingkungan menjadi salah satu prioritas dalam visinya untuk memajukan Kota Batu sebagai kota yang hijau dan lestari.
Tinggalkan Balasan