
BATU, KRISDAYANTINEWS.COM – Di balik kemajuan dan kesejahteraan Kota Batu, ada kekuatan besar yang berperan aktif dalam setiap aspek kehidupan kotanya, yaitu warga. Kehadiran dan kontribusi mereka adalah fondasi dari komunitas yang kuat dan dinamis, di mana setiap orang memiliki peran penting yang patut dihargai.
Oleh karena itu, calon Walikota Batu, Kris Dayanti (KD) menilai keberhasilan Kota Batu dalam membangun kesejahteraan jangka panjang seharusnya berakar pada penghargaan yang tulus terhadap setiap warganya.
“Ketika warga merasa dihargai, mereka akan lebih bersemangat dalam berpartisipasi dan memberikan yang terbaik bagi lingkungan mereka,” kata KD perempuan asli kelahiran Ngaglik Kota Batu.
“Rasa respek dan penghargaan bukan hanya memperkuat hubungan sosial di dalam masyarakat, tetapi juga memupuk rasa memiliki yang mendalam terhadap kota yang mereka cintai,” KD mantan anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PDI-P.

Dinamika tersebut, tambah KD, merupakan hal yang menciptakan siklus positif di mana warga yang dihargai dan dihormati cenderung terlibat aktif dalam kegiatan komunitas, berkontribusi pada inisiatif sosial, dan berpartisipasi dalam program pembangunan.
Lebih lanjut, perempuan yang membawa visi Batu Mendunia ini, meyakini bahwa seorang pemimpin yang bijak harus melihat penghargaan terhadap kehadiran dan kontribusi warga sebagai landasan dalam menjalankan kepemimpinan yang berfokus pada kesejahteraan.
Pemimpin yang peka terhadap kebutuhan dan aspirasi warga akan mampu memahami bahwa kesejahteraan suatu kota bukan hanya hasil dari pembangunan fisik, tetapi juga dari rasa saling menghargai dan hubungan yang kuat di dalam masyarakat.

Setidaknya ada 5 sistem nilai yang dipegang kader PDI-P tersebut dalam menjalani amanah menjadi seorang pemimpin. Lima nilai tersebut adalah pendengar yang aktif, mengutamakan kolaborasi, kepekaan sosial, memimpin dengan keteladanan dan apresiasi kontribusi sekecil apapun.
“Pemimpin perlu mendengarkan warga dengan tulus. Mereka seharusnya membuka ruang bagi warga untuk menyampaikan kebutuhan, aspirasi dan tantangan yang mereka hadapi,” ujar KD yang diusung PDI-P sebagai Walikota Batu.
“Seorang pemimpin juga seharusnya tidak berperan sebagai pengendali penuh, tetapi sebagai fasilitator yang mengajak warga untuk terlibat dalam pembangunan dan pengambilan keputusan,” kata KD baru-baru ini diundang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang di Hotel Mercure Malang.

Lebih lanjut, bagi KD, setiap warga dari berbagai latar belakang, membawa kontribusi yang penting. Pemimpin yang mampu menghargai peran sekecil apa pun akan mendorong warga untuk terus terlibat dan merasa penting dalam komunitas mereka.
Pemimpin yang peka akan menyesuaikan kebijakan dan tindakan mereka dengan kebutuhan khusus warga. Pemimpin seharusnya memahami bahwa kesejahteraan tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti kesehatan mental, kualitas lingkungan, dan kenyamanan sosial.
“Pemimpin yang memberikan penghargaan dan respek kepada warganya juga harus menunjukkan sikap serupa dalam tindakan sehari-hari. Ketika warga melihat bahwa pemimpinnya bersikap adil, rendah hati, dan mengutamakan kesejahteraan orang banyak, mereka akan lebih terdorong untuk bersatu dan berkontribusi secara positif,” tutup KD perempuan peraih penghargaan Perempuan Berpengaruh di Jawa Timur dari CNN Indonesia.

Dengan pendekatan ini, ke depan, menurut KD, siapapun yang terpilih dan diberi amanah oleh warga Kota Batu melalui Pemilukada Kota Batu 2024, diharapkan Kota Batu menjadi kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga memiliki empati besar kepada warganya yang selalu merasa dihargai dan terinspirasi untuk terus mendukung kemajuan Kota Batu
Tinggalkan Balasan