
BATU, KRISDAYANTINEWS.COM – Kota Batu terus membuktikan eksistensinya sebagai salah satu produsen bunga terbesar di Indonesia. Daerah pegunungan yang dikenal dengan udaranya yang sejuk ini, secara konsisten menghasilkan berbagai jenis bunga berkualitas tinggi yang tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
Hampir setiap harinya, masyarakat di sana berkutat dengan bunga-bunga. Mulai dari menanam, merawat hingga mengemas berkoli-koli bunga hias dan potong berbagai jenis untuk dikirim.
Salah satu jenis bunga unggulannya adalah bunga mawar. Bunga tersebut tumbuh subur di kaki dan sekitaran pegunungan Panderman.
Berdasarkan data BPS Kota Batu, terdapat belasan jenis tanaman yang dihasilkan petani Kota Batu. Mulai anggrek, anthurium bunga, bromelia, bugenvil, dracaena, hanjuang, herbras, krisan, mawar, pakis, palem, pedang-pedangan, philodendron, pisang-pisangan, soka hingga sri rejeki.
Diantara sekian jenis tersebut, mawar menempati urutan pertama dengan tingkat produksi tertinggi. Terakhir pada 2022, terjadi peningkatan luasan panen bunga mawar dari luasan lahan 1.008.600 m² dari semula pada 2021 di angka 1.005.260 m².
Kemewahan tersebut menjadikan petani mawar Batu dituntut untuk memenuhi permintaan dari beberapa kota besar di Pulau Jawa, Kalimantan hingga Bali.
Pujiono, salah satu petani bunga mawar di RT 6 RW 5 Gunung Sari menyebut, bahwa pelanggan terbanyak datang dari Jakarta dan Bali.
“Saat ini, pasar terbesar kami yang menyerap produk mawar adalah Bali dan Jakarta,” papar Pujiono pada Krisdayantinews, Rabu (18/9/2024).
Di lain sisi, calon Wali Kota Batu periode 2024-2029, Kris Dayanti menilai, keberadaan budidaya bunga di Kota Batu tidak boleh mandek di transaksi jual beli, melainkan harus ada event yang bisa mempromosikan eksistensi bunga itu sendiri.
“Kita bikin Kota Batu berdampak nasional, internasional, kita bikin turnamen of flowses,” ucap Kris Dayanti.
“Bukan tidak mungkin kita bikin festival di Kota Batu. Tunggu aja,” sambungnya.
Lebih jauh lagi, Pujiono berharap, Kris Dayanti bisa memberi jaminan dan kesejahteraan bagi para petani bunga di Kota Batu terutama dalam aspek pupuk subsidi.
“Kalau jadi pemimpin orang Batu, saya mintanya petani Batu ini untuk dikembangkan terutama masalah dari pertanian yaitu kekurangan dari pupuk subsidi,” pungkas Pujiono.
Tinggalkan Balasan